Bunga di rumah sementara.
Tidak ada bunga yang menghias meja. Ia tatap pemandangan yang sama beberapa hari lamanya. Hari itu matahari menyambutnya, tetapi tidak disambut balik olehnya. Seperti dikekang. Hampa, si teman akrabnya. Sesekali menangis sesenggukan hingga air mata kering di pipi. Kadang keihklasan menghampiri. Ingat bahwa tidak abadi. Tidak ada kuasa, hanya diri yang lemah. Tanpa aba-aba, hilang tanpa kata. Terlihat bunga di sana, di rumah sementara .