Tumbuh.
Dewasa memang tidak semenyenangkan yg dahulu kita pikirkan saat kecil.
Kehilangan sosok-sosok yg menjadi alasan untuk main keluar.
Rasanya sudah sungkan meski hanya bertanya kabar.
Tapi, bukankah itu memang konsekuensi menjadi dewasa?
Pikiran bergelut, memaksa harus bisa segalanya.
Anak pertama gak boleh rapuh katanya.
"Udah besar" jadi gak boleh cengeng.
"Udah besar" harus bisa jadi leader untuk adik-adik.
Setiap kali merasa gagal, selalu berpikir "mengapa harus secepat ini tumbuh dewasa?"
Ada kedua sosok diujung sana yg sedang menanti sambil tersenyum bahagia.
Berharap anak yang dilahirkannya beberapa tahun yang lalu, membawa kabar bahagia.
Tak ada alasan untuk bermalas-malasan, sejujurnya.
Mengingat sudah berapa banyak biaya, tenaga, pikiran, serta kalimat semangat yg aku sebut "ayah dan bunda" keluarkan.
Setiap kali melihat kesuksesan teman seperjuangan, selalu berpikir "Aku bisa gak ya"
Meskipun aku tahu, setiap insan punya kelebihan masing-masing yg tidak bisa diri kita paksakan.
Meski begitu, jangan jatuh.
Jika jatuh, akan ada uluran tangan yg senantiasa terulur saat kau rapuh.
Day 8 left.Wanna say goodbye to '21?
Comments
Post a Comment