TERKUNCI.
Sore itu di sebuah taman kota, seorang pria dan wanita duduk saling berhadap-hadapan. Keduanya asyik bercengkrama ditemani semilir angin yang menerpa wajah. Di tengah percakapan, sang pria bertanya kepada wanita dihadapannya.
"Apakah kau pernah jatuh cinta?"
Sang wanita diam sepersekian detik lalu mengambil secarik kertas dan sebuah pulpen dari dalam tas miliknya. Dia mengarahkan kertas itu kepada pria yang baru saja mengajukan sebuah pertanyaan kepadanya. Lalu ia menggambar sebuah pintu tanpa kunci. Sang pria mengamati tanpa berkata sepatah kata pun. Ditengah keheningan, sang wanita mulai bercerita.
"Suatu hari ada sebuah pintu terkunci. Konon katanya kunci pintu tersebut dipegang oleh seorang pria yang tidak kunjung datang untuk membuka pintu itu. Sudah banyak percobaan yang dilakukan untuk membuka pintu. Sayembara pun dibuat, bagi siapapun yang bisa membuka pintu tersebut maka ia akan mendapatkan uang dari sang pemilik pintu. Sudah banyak orang yang mengikuti sayembara, berusaha membukanya. Namun semuanya menyerah, tidak ingin berusaha lagi. Tak kunjung terbuka, sang pemilik pintu pupus. Ia berharap sang pemilik kunci kembali."
"Apakah kau pernah jatuh cinta?"
Sang wanita diam sepersekian detik lalu mengambil secarik kertas dan sebuah pulpen dari dalam tas miliknya. Dia mengarahkan kertas itu kepada pria yang baru saja mengajukan sebuah pertanyaan kepadanya. Lalu ia menggambar sebuah pintu tanpa kunci. Sang pria mengamati tanpa berkata sepatah kata pun. Ditengah keheningan, sang wanita mulai bercerita.
"Suatu hari ada sebuah pintu terkunci. Konon katanya kunci pintu tersebut dipegang oleh seorang pria yang tidak kunjung datang untuk membuka pintu itu. Sudah banyak percobaan yang dilakukan untuk membuka pintu. Sayembara pun dibuat, bagi siapapun yang bisa membuka pintu tersebut maka ia akan mendapatkan uang dari sang pemilik pintu. Sudah banyak orang yang mengikuti sayembara, berusaha membukanya. Namun semuanya menyerah, tidak ingin berusaha lagi. Tak kunjung terbuka, sang pemilik pintu pupus. Ia berharap sang pemilik kunci kembali."
Sang wanita tiba-tiba terdiam ditengah ceritanya.
"Apakah tidak ada harapan?"
"Apakah tidak ada harapan?"
Tanya sang pria penasaran. Ada banyak pertanyaan dalam benaknya. Namun, wanita dihadapannya tidak menjawab sedikitpun.
"Bagaimana kalau ada seseorang pria yang tiba-tiba datang, bukan untuk ikut sayembara, tetapi hanya mencoba membuka pintu tersebut?"
Tanya sang pria kepada wanita yang sedari tadi menunduk sambil mengamati gambar pintu tanpa kunci yang berhasil ia buat.
"Bagaimana caranya?" sahut ia sambil perlahan menggerakkan kepalanya untuk melihat sang pria.
"Pria itu bilang kepada pemilik pintu bahwa ia telah berhasil menduplikat kuncinya dengan cara yang sangat rumit. Lalu ternyata pintu tersebut berhasil terbuka." Sang pria menjawab pertanyaannya.
"Jika pintu tersebut terbuka maka ialah sang pemilik kunci yang akhirnya kembali membuka pintu tersebut karena pintu itu tidak memiliki duplikat kunci" jawab sang wanita sambil menatap mata pria dihadapannya.
Mata sang pria berbinar. Ia balas tatapan sang wanita dihadapannya sambil tersenyum senang. Sang wanita membalas senyumnya. Baru kali ini, ada seorang pria yang berhasil menyambung ceritanya.
Comments
Post a Comment