Keputusan.



Ketegangan terjadi di sebuah meja persegi.
Sebuah keputusan akhir dari proses yang panjang. Seketika suasana hening, 
    "Lalu bagaimana?" Tanya sang pria memecah keheningan.
Wanita itu mencoba membuka suara.
    "Bantu aku mencintaimu" ucapnya dengan lirih sambil menunduk. 
    "Aku percaya bahwa cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu." Sambung ia dengan masih menunduk. 
    Pria itu tersenyum lalu menjawab "Semoga Allah membantuku"
Setelah berbincang cukup lama dan telah yakin melabuhkan hati kepada siapa maka sang wanita pun beranjak pergi bersama teman wanitanya yang senantiasa menemaninya memberi keputusan.
    "Aku percaya, Allah maha membolak-balikkan hati seseorang. Iya, Kan?" 
Tanya sang pria pada teman prianya yang sedari awal menemaninya dalam proses panjang itu. 

Tibalah hari itu, hari dimana sang wanita dan pria akan terikat dalam sebuah pernikahan. Sang pria nampak gugup dan tak henti berdzikir hingga akad dimulai.
    Sang pria menarik napas dalam-dalam dan berucap "Bismillah."

Usai sudah ijab dan kabul pada pagi hari itu, maka sang pria dan wanita sudah sah menjadi pasangan suami-istri baik di mata agama dan negara. 
Suasana bercampur haru dan bahagia. Sang wanita dituntun oleh kedua temannya menemui sang pria. Dengan berbalut gaun syar'i berwarna putih, ia sangat cantik dan anggun. Sang pria tersipu malu saat memandang wanitanya berjalan menuju ke arahnya. 
Saat akad telah selesai dan para tamu sudah pergi untuk mencicipi makanan, saat itu
    "Dari mulai setelah terucap dengan tegas bacaan kabul tadi dari mulutmu, aku sudah mencintaimu" Bisik sang wanita yang membuat sang pria menatap mata wanita disebelahnya dalam-dalam sambil berucap 
    "Terima kasih, Alhamdulillah Allah yang membantuku".
                                                           

Comments

Popular Posts