Terlupakan.
Saat itu mereka menangisi kepergian kita.
Butuh waktu untuk merelakan atau cukup sebentar melupakan(?)
Setelah itu, mereka akan menjalani peran masing-masing.
Lambat laun kita akan terlupakan. Tangis mereka sudah berganti dengan tawa. Kita, tak ada andil untuk melarang mereka tertawa sebab kita bukan lagi menjadi bagian dari dunia yang fana.
Lantas mengapa terlalu candu mengejar dunia? Lantas mengapa terlalu keras mencari validasi manusia?
Tetaplah menjadi orang yang baik ya, apalagi kepada orang lain. Agar ketika raga kita sudah tak ada, akan senantiasa doa-doa tercurahkan untuk kita. Agar ketika kita sudah tiada, kebaikan-kebaikan kita akan selalu terkenang. Barangkali doa dari mereka akan membantu kita di alam yang bukan hanya cerita belaka.
Self Reminder,-
Warnanya kelabu
ReplyDelete